Kisah La Tarenrek

Di dalam sebuah negeri ada seorang anak laki-laki yang dinamai La Tarenrek yang amat pandai berbicara. Jika ada orang yang berbicara den
boneterkini.eu.org
Kisah La Tarenrek

Di dalam sebuah negeri ada seorang anak laki-laki yang dinamai La Tarenrek yang amat pandai berbicara. Jika ada orang yang berbicara dengan dia tentang suatu masalah, niscaya dijawabnya. Kata-kata itu seolah-olah tidak dipikirkannya, tetapi langsung keluar dari mulutnya.

Adapun negeri tempat dia berdiam itu diperintah oleh seorang raja muda yang juga amat pandai berbicara dan baik hati kepada sesama manusia. Ia mempunyai pikiran yang bijaksana serta pandangan yang luas dan jauh ke depan. Oleh sebab 1tu, raja muda itu dicintai oleh seluruh rakyatnya.

Adapun La Tarenrek juga termasyhur kepandaiannya sehingga beritanya tersiar kepada raja. Raja merencanakan hendak mengajak orang itu berbicara.

"Apabila dia dapat menjawab masalah yang kuberikan padanya, saya angkat dia menjadi pesuruh yang khusus melayani saya. "

Kemudian ia menyuruh orang untuk memanggil La Tarenrek itu . Ketika La Tarenrek tiba di hadapan raja, raja pun bersabdalah, "Hai La Tarenrek, saya mendengar kabar bahwa engkau teramat pandai berbicara dan demikian pula menjawab pertanyaan atau kata-kata orang. Oleh karena itu, sekarang hendaklah engkau katakan padaku bahwa berapakah banyaknya bintang yang ada di langit?".

La Tarenrek menjawab, "Itu adalah suatu perkara yang gampang, Tuanku. Berilah hamba selembar kertas yang putih dan sebilah jarum."

Setelah barang-barang diterimanya, La Tarenrek pun mulailah melubang-lubangi kertas itu sehingga penuh. Sesudah itu diberikannya kepada raja sambil berkata, "Hitunglah, ya Tuanku . Berapa bayaknya luabang pada kertas itu. demikian pula banyaknya bintang di langit."

Raja pun berkata, "Manusia siapa yang dapat menghitung lubang- lubang yang telah engkau buat ini?".

Berkata pula La Tarenrek, "Jika demikian kata Tuanku , siapa juga dapat kiranya menghitung bintang di langit?"

Raja pun tertawalah mendengar jawaban La Tarenrek .


Pada suatu hari La Tarenrek pergi melihat kebun kelapanya yang terdapat di sepanjang sebuah sungai di negeri itu. Dilihatnya bahwa buahnya telah tua semua . Dia memanjat sebatang, tetapi pada waktu itu raja kebetulan lewat dengan naik perahu di dekat tempat itu . Tampaklah oleh raja La Tarenrek sedang memanjat pohon kelapa.

Berteriaklah raja, "Hai La Tarenrek hendaklah engkau awas dalam memanjat itu karena apabila engkau terus ke atas, akan matilah ayahmu. Namun, bila engkau turun, akan mati pula ibumu ."

Tersenyumlah La Tarenrek mendengar kata-kata raja itu. Kemudian katanya. "Saya harapkan Baginda juga awas dan berjaga-jaga karena menurut penglihatanku apabila Baginda terus beriayar akan tenggeiamlah perahu Raja. Akan tetapi, apabila Baginda kembali, pastilah perahu itu akan pecah dan hancur. "

Tertawalah raja itu dan berkata dalam hati bahwa La Tarenrek memang anak yang pandai . Seolah-olah kata-kata itu merupakan air yang mengalir keluar dari mulutnya.

Raja pun meneruskan pelayarannya dan La Tarenrek meneruskan pekerjaan-nya. Ketika raja tiba di rumah. kepada La Tarenrek diberikan tiga batang jarum dengan pesan supaya raja dibuatkan sebilah parang panjang karena raja akan membuat sebuah kemudi karena kemudi perahu raja patah.

La Tarenrek berkata kepada pesuruh raja, "Sampaikan pacta Baginda, kiranya baginda mengampuni saya karena saya tidak dapat membuatnya sekarang berhubung saya dalam kematian. Seekor dari burung tekukur saya meninggal dan besok adalah peringatan hari ketiga meninggalnya, kemudian saya berniat memperingati hari ketujuhnya."

Pesuruh itu tertawa lalu mengatakan bahwa semua kata-katanya tidak pada tempatnya. La Tarenrek berkata bahwa kalau demikian adakah masuk akal perintah raja itu bahwa tiga batang jarum hendak menjadi sebuah parang panjang?.

Kembalilah pesuruh itu langsung menghadap raja. kemudian disampaikannya segala kata La Tarenrek itu . Baginda pun berkata bahwa adapun La Tarenrek itu orang pandai dan bijak berkata-kata. Namun, ia masih ingin mencobanya sekali lagi . Apabila dapat membalas pekerjaannya ini, La Tarenrek diambilnya menjadi pesuruh istimewa di rumahnya.

Raja kemud1an menyuruh orang mengantarkan seekor kambing jantan ke rumah La Tarenrek . Pesuruh Itu, ketika tiba di rumah La Tarenrek, berkata , "RaJa terlalu ingin memmum susu kambing besok pagi. Oleh karena 1tu. Bagmda mengirimkan seekor kambing jantan supaya diambil susunya untuk dibawa besok ke rumahnya "

Kemudian pesuruh itu pun pulanglah ke rumah raja.

La Tarenrek, sekembalinya pesuruh Itu, pergi mengambil beberapa buah kelapa . Dibuatnya santan dan disimpannya santan itu di dalam sebuah loyang yang besar. Pagi pun datang. Bangunlah La Tarenrek, kemudtan ditumpahnya santan itu di atas tikar Basahlah semua tikarnya dan kelihatan berminyak. Dia pun kemudian duduk tepekur menunggu datangnya pesuruh raJa.

Tiada berapa lama datanglah pesuruh raja memanggil La Tarenrek menghadap raja . Ketika dia sampai, berkatalah raja, "Mengapa tidak engkau bawakan saya susu kambmg, sedang telah kuberikan kemarin seekor kambing jantan kepadamu?"

Jawab La Tarenrek, "Ya Tuanku, telah saya perah susu kambing itu dan saya simpan di dalam loyang lalu saya letakkan di atas tikar, menunggu pagi hari. Akan tetapi, pagi tadi tiba-tiba ayahku beranak, saya pun terkejut. Kemudian saya melompat dan menyentuh pinggir Loyang itu, lalu loyang tersebut terbalik dan tumpahlah segala isinya membasahi tikar. Apabila Baginda tidak percaya, saya harap Baginda menyuruh orang pergi memeriksa rumah saya."

Raja pun tertawalah. tidak dapat berkata-kata lagi. Kemudian raja bersabda. "Hai La Tarenrek, datanglah kemari tinggallah di rumahku ini sebab engkau akan kujadikan pesuruh istimewa yang akan melayani khusus aku sendiri."

La Tarenrek pun sujudlah di hadapan raja mengungkapkan terima kasihnya kepada raja. Dia pun bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Yang Maha Pengasih setelah mendengar kata-kata raja itu.

Rate This Article

Terima kasih telah membaca artikel: Kisah La Tarenrek, Salama'ki to pada salama:)

About the Author

Sejarah bukan seni bernostalgia, tapi sejarah adalah ibrah, pelajaran, yang bisa kita tarik ke masa sekarang, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Bone Terkini

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.